Apapun yang Anda percayai tentang diri Anda, bisa atau tidak bisa – Anda benar, hal ini dikatakan oleh Hendry Ford. Bicara mengenai apa yang kita percayai, hal ini berkenaan dengan dua hal : percaya akan hal-hal yang positif dan percaya akan hal-hal negatif. Kedua kutup kepercayaan ini saling berlawanan, jika Anda memilih yang positif, maka yang negatif akan tersingkir. Demikian juga sebaliknya.
Apa yang disampaikan oleh Hendry Ford tentang “apa yang kita percayai” di atas sebenarnya telah disampaikan oleh seorang pribadi pada 2000 tahun lalu. Yesus berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” (Matius 9:29). Bahkan sebelum Yesus, seorang pria saleh bernama Ayub pernah berkata , “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3:25).
Iman adalah percaya akan hal-hal positif yang mampu Tuhan lakukan melalui dan dalam kehidupan kita maupun orang lain. Sebaliknya, hal-hal negative yang kita percayai itu adalah seperti iman yang terbalik, kita menamakannya kekuatiran, ketakutan, atau kecemasan.
Iman dimulai dari percaya, sebelum ia melihat atau merasakan. Iman tidak menuntut bukti terlebih dahulu, tapi ia benar-benar mengandalkan Allah untuk menjadikannya nyata. Iman adalah katalisator yang mampu membuat segalanya terjadi dengan kuasa Tuhan. Iman bagai sebuah pelita dalam kegelapan yang akan memimpin Anda menuju tujuan yang sudah Tuhan nyatakan kepada Anda.
Sebaliknya, kekuatiran adalah sebuah kepercayaan yang kuat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kekuatiran menghancurkan fokus Anda pada Allah menjadi berfokus kepada diri sendiri. Kekuatiran adalah iman yang terbalik. Sama seperti iman, kekuatiran tidak membutuhkan bukti. Cukup sebuah asumsi yang salah, maka kekuatiran akan segera menyelimuti hati Anda.
Kekuatiran adalah sebuah bentuk penghinaan kepada Tuhan, karena orang yang kuatir mereka melupakan bahwa Tuhan yang berdaulat atas kehidupannya. Itu sebabnya Petrus menasihatkan kepada jemaat mula-mula seperti ini, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Petrus 5: 7-9).
Ingatlah jika Anda tidak berjaga-jaga, iblis akan mendapatkan banyak kesempatan untuk menabur kekuatiran dalam hidup Anda. Ini adalah cara licik si jahat untuk menelan kehidupan Anda. Iblis ingin mencuri damai sejahtera dan sukacita yang Anda terima dari Tuhan dengan menabur berbagai kekuatiran dalam pikiran Anda. Jangan biarkan ini terjadi! Lawanlah dengan kebenaran firman Tuhan. Perkatakan perkataan iman, dan serahkanlah kekuatiran Anda kepada Tuhan.
Pegang erat janji Tuhan dalam hidup Anda. Tetaplah percaya sekalipun kabut masalah membuat Anda tidak bisa melihat apa yang ada di depan Anda. Percayalah bahwa Tuhan Yesus selalu bersama dengan Anda, dan Ia pasti membawa Anda kepada penggenapan janji itu.
Sumber : Jawaban.com